Batam, Desaintoday.com – Pemerintah Kota (Pemko) Batam terus mendorong percepatan pembangunan infrastruktur di kawasan Batuampar, salah satu wilayah dengan kepadatan lalu lintas dan aktivitas industri tertinggi di Batam, Kepulauan Riau.
Wali Kota Batam sekaligus Kepala BP Batam, Amsakar Achmad, mengatakan proyek perbaikan dan pelebaran jalan akan segera direalisasikan melalui APBD Perubahan Tahun 2025.
“Dari Polsek Baru Ampar di Jalan Lumba-Lumba hingga DC Mall di Jalan Duyung, akan kita overlay (pengaspalan ulang) dan pelebaran. Yang semula dua jalur, akan kita jadikan tiga jalur,” kata Amsakar saat meninjau lokasi proyek, Selasa (21/10).
Selain pelebaran jalan, proyek ini juga menyasar perbaikan sistem drainase yang selama ini menjadi sumber genangan air saat hujan deras. Dengan sistem yang diperbarui, aliran air diharapkan lebih lancar dan tidak menyebabkan banjir lokal.
Tak hanya infrastruktur jalan, Amsakar menegaskan Pemko juga menaruh perhatian serius pada kebersihan kawasan, terutama di titik-titik strategis seperti Tanjunguma dan area sekitar Pasar Induk Jodoh.
“Kita bersihkan sampah-sampah di tepi jalan, rapikan parkir kontainer, dan atasi tumpukan pasir yang selama ini membuat debu berterbangan,” ujarnya.
Amsakar menyebut proyek ini merupakan bentuk komitmen untuk menata ulang kawasan Batuampar secara menyeluruh tidak hanya dari aspek lalu lintas, tapi juga kebersihan, estetika, dan tata kota.
“Perbaikan ini menyentuh semua aspek. Dari jalan, drainase, sampai penataan kawasan logistik. Semua kita selesaikan secara bertahap dan terintegrasi,” tegasnya.
Peninjauan langsung oleh Amsakar bersama Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra, menjadi bagian dari respons terhadap keluhan masyarakat atas jalan yang rusak, berdebu, dan tidak tertata.
Melalui proyek ini, Pemko Batam menargetkan kondisi kawasan Batuampar bisa lebih tertib, bersih, dan nyaman, sekaligus mendukung kelancaran arus kendaraan kontainer di kawasan industri tersebut.
“Wajah Batuampar akan berubah. Jalan mulus, drainase berfungsi, dan kawasan ini menjadi representasi kota industri yang modern dan tertata,” tambah Amsakar.
Proyek ini ditargetkan rampung sebelum akhir tahun 2025, dan diharapkan menjadi solusi jangka panjang untuk berbagai persoalan infrastruktur di kawasan tersebut.
















