Desaintoday.com, Batam || Polemik permasalahan suplai air bersih di Kota Batam masih menjadi persoalan. Gangguan suplai air bersih ini dikeluhkan masyarakat. Walhasil hal ini menjadi atensi Badan Pengusahaan (BP) Batam saat ini dan ke depannya.
Wali Kota Batam yang juga Kepala BP Batam, Muhammad Rudi mengatakan permasalahan air sudah terjadi selama masa transisi dua hingga tiga tahun ini.
Pihaknya pun mengakui tidak mampu menyelesaikan permasalahan air dalam waktu satu bulan. Keluhan soal suplai air masih berlangsung sampai saat ini.
“Masyarakat diminta bersabar. Karena masalah ini tengah saya selesaikan. Tolong kasih saya waktu untuk menyelesaikan permasalahan ini. Saya akan tanggungjawab karena sudah diberikan amanah,” jelasnya.
Kendati demikian, pihaknya akan terus berupaya menyelesaikan permasalahan itu.
“Saya sudah sampaikan pada pengelola air untuk diselesaikan. Salah satu tentang anggaran penggantian alat-alat yang mungkin, Hari ini sesuai dengan kontrak kerja antara SPAM dan Moya kemarin sudah dievaluasi kembali,” ujarnya.
Menurut Rudi, kondisi pertumbuhan penduduk dan pembangunan Batam yang terus meningkat belum berjalan seiring dengan kapasitas air. Terlebih jumlah penduduk Batam saat ini mencapai 1,3 juta dan terdapat 30 ribu penambahan penyambungan baru.
Oleh sebab itu, BP Batam telah melakukan upaya peningkatan kapasitas tersebut. Salah satunya dengan menambah pompa air pada Water Treatment Plan (WTP).
Tak hanya itu, BP Batam juga harus menyiapkan uang senilai Rp600 miliar untuk 4 WTP dan Rp2 triliun untuk pergantian instalasi.
“Pompa air WTP sudah bangun di Sei Beduk 500 ribu per detik. Maka aliran akan lancar lagi. Seluruh jaringan juga harus sudah diganti,” ujar Rudi. (red)