Desaintoday.com, Batam || PT Pelayanan Listrik Nasional (PLN) Batam bersama Maxpower Group menggelar sharing pengetahuan bertajuk ‘Accelerating The Hydrogen Economy to Achieve Net Zero Emission in 2060″.
Sharing digelar di Radisson Golf & Convention Center Batam, Senin (20/3/2023). Para peserta berasal dari PLN Bata, afiliasi PT PLN (persero), pemangku kepentingan di bidang energi hingga akademisi di bidang energi.
Direktur Utama PLN Batam, Muhammad Irwansyah Putra mengatakan, seminar bertajuk percepatan hidrogen merupakan ikhtiar dari PLN bersama afiliasi untuk memenuhi langkah besar menuju net zero emission pada 2026 nanti.
“Ada banyak kegiatan dan aksi yang harus kita lakukan untuk memenuhi apa yang dikomitmenkan pemerintah kedepan, dalam hal ini pelaku di bidang energi untuk memenuhi net zero emission pada tahun 2026.”kata Muhammad Irwansyah.
Sejumlah pakar hingga pemerhati energi dihadirkan pada sharing knowledge tersebut. Saling tukar menukar informasi, pengalaman dan pemahaman di bidang pengembangan energi terbarukan di masa mendatang berlangsung hangat di acara.
“Para pakar yang kita datang memaparkan teknologi pengembangan energi terbarukan yang punya kemungkinan untuk dikembangkan sebagai alternatif menuju net zero emission 2026, salah satunya teknologi hydrogen,”kata Muhammad Irwansyah .
Disampaikan Muhammad Irwansyah, technology hydrogen dilirik sebagai alternatif energi masa depan karena memiliki banyak keunggulan, termasuk keuntungan secara ekonomi.
“Untuk dasar itu jugalah kenapa seminar dan sharing knowledge bertemakan teknologi hydrogen ini kita diskusikan,”kata Muhammad Irwansyah.
Chief Executive Officer Maxpower Group Fazil Erwin Alfitri mengungkapkan, teknologi Hydrogen sudah sangat layak untuk menjadi fokus pengembangan energi alternatif di Indonesia.
“Kalau saya lihat, ini (Teknologi Hydrogen) layak banget untuk future, energi masa depan, banyak keuntungan dan keunggulannya,”katanya.
Hydrogen sebetulnya bukan nama baru dalam pengembangan energi bahan bakar. Sejak dulu, di dunia termasuk di Indonesia sudah akrab dengan nama tersebut.
“Sejak 40 tahun lalu, kita semua sudah kenal namanya Hydrogen, kita semua pasti sering mendengar roket, melihat di televisi roket diluncurkan ke angkasa, itukan semua bahan bakarnya hydrogen fuel cell, kenapa tidak teknologi hidrogen tersebut kita kembangkan untuk menjadi alternatif salah satu energi terbarukan di masa mendatang,”katanya.
Selama ini memang bahan bakar berbasis hidrogen masih bertumpu pada bahan bakar fosil. Namun dengan seiring meningkatkan pengetahuan dan penelitian di bidang hydrogen, ditemukan cara lain mendapatkannya dari bahan non fosil.
“Yang kita pikirkan kedepannya ini adalah, bukan hanya dengan dari konvensional itu saja, seperti dari gas alam, namun di luar itu, misalnya seperti yang saya bilang di acara sharing bisa air (H2O), dipisahkan saja antara H2 nya dari O nya, caranya bagaimana, bisa macam-macam, bisa dengan cara elektrolisis, dan lainnya,”pungkas Fazil Erwin Alfitri.(**)