Turnamen Futsal Piala Kepala BP Batam, Gagal Diikuti Siswa SMA dan SMK

127

Desaintoday.com, Batam || Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Andi Agung menanggapi kabar tim futsal SMA dan SMK mundur dari turnamen futsal Istana Sport Piala Kepala BP Batam.

Andi mengatakan Dinas Pendidikan memberikan izin kepada sekolah untuk mengikuti turnamen tersebut melalui Dinas Pendidikan Cabang Batam, meski izin tersebut dikeluarkan tanpa sepengetahuannya.

“Kami mendukung kok. Izin itu sudah dikeluarkan oleh Disdik Kepri Cabang Batam. Saya juga tidak tahu surat itu ada karena saya lagi di luar kota,” ungkap Andi Agung saat dihubungi, Senin (27/02/2023). 

Andi juga menegaskan Dinas Pendidikan Kepri mendukung keikutsertaan SMA dan SMK dalam turnamen futsal tersebut, karena izin sudah dikeluarkan oleh Disdik cabang Batam dan surat dari Istana Sport yang sudah diterima oleh sekolah.

Meski Dinas Pendidikan Kepri tidak mengetahui tentang izin tersebut, mereka tidak melarang SMA dan SMK untuk mengikuti turnamen tersebut. Namun, ia menambahkan jika semua sekolah SMA dan SMK memutuskan untuk menarik diri dari turnamen tersebut karena sedang mempersiapkan ujian, maka hal tersebut harus dihormati dan tidak mengganggu proses pembelajaran.

Ujian SMA dan SMK dilaksanakan pada tanggal 13 Maret 2023, sehingga satuan pendidikan harus memberikan prioritas pada persiapan ujian. Andi menegaskan keputusan tersebut tidak harus diberikan oleh Dinas, karena merupakan keputusan satuan pendidikan yakni masing-masing sekolah.

Dinas Pendidikan Kepri disorot setelah semua sekolah tingkat SMA dan SMK tiba-tiba memutuskan mundur dari turnamen futsal yang bertajuk Istana Sport Cup 2023 Piala Kepala BP Batam. Awalnya, Dinas Pendidikan Kepri tak juga mengeluarkan izin sekolah mengikuti turnamen dan izin kepada panitia.

Awalnya, kategori SMA dan SMK dibuka namun kemudian dibatalkan oleh panitia karena tim futsalnya mundur sebelum jadwal pertandingan 28 Februari 2023. Akhirnya, panitia hanya menggelar kategori umum dan SMP. Sebagian tim pelajar SMA dan SMK lalu memilih mengikuti kategori umum dan tidak membawa nama sekolahnya.

Baca juga :   Kepala BP Batam Rudi Ajak Dukung Bangun Batam Menjadi Kota Baru, Dalam Acara Silaturahmi dengan Warga Asal Lintau Buo

Sorotan terhadap Dinas Pendidikan Kepri muncul karena diduga ada keputusan bernuansa dukungan politik jelang pemilihan gubernur Kepri 2024 dalam peristiwa sekolah tak bisa ikut turnamen futsal BP Batam. Anggota DPRD Provinsi Kepri Uba Ingan Sigalingging misalnya, menyayangkan anak-anak SMA dan SMK di Batam tak bisa unjuk kemampuan dalam turnamen futsal tersebut. Ia menilai peristiwa ini janggal.

“Kegiatan itu sangat baik untuk pengembangan bakat siswa. Kenapa dilarang? Harusnya Dinas Pendidikan Kepri bisa bersinergi,” Ujar Uba saat dihubungi Minggu 26 Februari 2023. Ia meminta Dinas Pendidikan Kepri lebih fokus meningkatkan kualitas sekolah melalui prestasi, dibarengi dengan membangun sarana prasarana sekolah guna mendukung  kegiatan-kegiatan yang berorientasi terhadap pengembangan bakat siswa.

“Banyak anak-anak yang terlibat kenakalan, geng motor dan sebagainya nah kegitan ini kan bisa mengurangi itu, jadi kalau bisa Dinas Pendidikan ya mendukung. Kalau tidak mau mendukung buatlah sendiri turnamen. Jadi jangan sentimen begitu,” Pungkas Uba.