Percepat Penghentian PLTU Batu Bara, PLN Siapkan Roadmap

126

JAKARTA, Desaintoday.com || PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) berupaya melakukan early retirement atau pensiun dini terhadap Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) yang berbahan bakar batu bara

Saat ini PLN tengah melakukan kajian komprehensif terkait penyusunan peta jalan atau roadmap untuk pensiun dini PLTU hingga 3,5 GW sebelum 2040.

Executive Vice President Komunikasi Korporat dan TJSL PLN Gregorius Adi Trianto mengatakan, rencana pensiun dini PLTU ditargetkan dapat dilakukan dengan berbagai skema.

“Saat ini masih dalam proses pencarian investor dan sounding market,” kata Gregorius dikutip dari Kontan.id, Minggu (23/10).

Gregorius melanjutkan, untuk nilai investasi pun masih harus menunggu proses valuasi rampung. Di sisi lain, PLN turut melakukan Non Deal Roadshow kepada calon investor potensial.

“(Ini) untuk mengetahui ketetarikan market dan calon investor,” jelas Gregorius.

Sebelumnya, Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN, Hartanto Wibowo mengatakan, PLN telah menyusun peta jalan atau roadmap untuk mendukung pencapaian target Net Zero Emission (NZE) di tahun 2060 yang dicanangkan oleh pemerintah.

“Di dalam inisiatif itu kita punya berbagai program, salah satu programnya adalah early retirement PLTU dan kita akan membangun pembangkit EBT (energi baru terbarukan),” ujar Hartanto.

Sejauh ini, program early retirement PLTU PLN telah berbuah penandatanganan Principal Framework Agreement antara PLN dan PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Lewat Principal Framework Agreement itu, kedua perusahaan pelat merah tersebut melakukan penjajakan untuk salah satu PLTU, yakni PLTU Pelabuhan Ratu, Jawa Barat.

Hartanto mengatakan ada tiga opsi skema pensiun dini yang dipertimbangkan PLN untuk membiayai pensiun dini PLTU, pertama adalah write off from PLN’s book, spin off with blended financing dan IPP refinancing.

“Dalam kerja sama dengan PT.BA ini, kemungkinan proses pensiun dini PLTU akan dilakukan melalui skema spin off with blended financing dengan komitmen mempersingkat masa pengoperasian PLTU menjadi 15 tahun dari yang sebelumnya 24 tahun,” kata Hartanto.

Baca juga :   Polda Riau Adakan Acara Sertijab Sejumlah Pejabat Utama dan Kapolres Jajaran

Hartanto menegaskan dengan blended financing ini diharapkan akan didapatkan pendanaan dengan bunga yang lebih murah, sehingga dapat mempercepat penghentian operasi PLTU batubara.(Tim).