Kepala BP Batam Sekaligus Wali Kota Batam Amsakar, Akui Masalah Air dan Sampah Jadi Pekerjaan yang Belum Terselesaikan

2
Oplus_16908288

Batam, Desaintoday.com – Kepala BP Batam Sekaligus Wali Kota Batam, Amsakar Achmad, secara terbuka mengakui bahwa persoalan sampah di Batam bukanlah perkara sederhana. Di tengah keluhan warga dan tumpukan sampah yang terlihat di sejumlah titik kota, Amsakar menyebut pengelolaan sampah sebagai salah satu persoalan strategis yang sedang dihadapi.

“Persoalan sampah jangan disebut mudah, ini tidak seperti membalik telapak tangan,” ujar Amsakar di Bengkong, Minggu (16/11/2025).

Menurutnya, dalam sembilan bulan masa kepemimpinannya bersama Li Claudia, berbagai upaya pembenahan telah dilakukan. Namun ia tak menampik bahwa sebagian masalah masih jauh dari kata tuntas.

Dijelaskannya, saat ini Batam menghadapi dua persoalan strategis, yakni sampah yang menjadi tanggung jawab Pemko Batam, dan air bersih yang dikelola BP Batam. Dua isu tersebut, katanya, membutuhkan penanganan serius dan proses panjang.

“Perawatan sampah dan air bersih tidak bisa selesai dalam waktu singkat. Ini pekerjaan dengan keterlibatan banyak pihak dan kompleksitas tinggi,” katanya.

Dengan jumlah penduduk mencapai 1,3 juta jiwa dan produksi sampah sekitar 1.300 ton per hari, Amsakar menyebut beban kerja pengelolaan sampah semakin besar. Ia menekankan bahwa faktor pertumbuhan ekonomi Batam yang semakin kuat tidak otomatis menyelesaikan persoalan di sektor layanan dasar.

“Artinya satu kepala menghasilkan satu kilogram sampah. Ironis, di satu sisi ekonomi Batam tumbuh positif. Tapi pada sisi lain, pengelolaan sampah dan air masih jadi tantangan,” ujarnya.

Amsakar juga menyinggung bahwa Pemko Batam memiliki ruang anggaran, namun proses realisasi program tidak bisa instan lantaran harus melalui tahapan administrasi dan penyesuaian pascapandemi COVID-19.

“Kami punya anggaran. Tapi ada proses dan dinamika. Banyak penyesuaian pascapandemi yang harus kami lalui,” tuturnya.

Baca juga :   BP Batam Tertibkan Reklame Ilegal, Jaga Estetika dan Iklim Investasi

Ia mengaku turun langsung melihat kondisi lapangan. Dari hasil tinjauannya, masih ada banyak titik di mana sampah menumpuk, termasuk di pasar dan kawasan pemukiman.

“Saya lewat, kiri kanan masih terlihat sampah. Ini bukan soal siapa salah, tapi ini yang harus kami benahi. Semua pihak harus terlibat untuk kebersihan kota Batam,” katanya.

Terkait penolakan warga atas keberadaan tempat pembuangan sementara (TPS) di beberapa lokasi, Amsakar belum memberikan komentar lebih detail. Namun ia menegaskan bahwa pemerintah harus mencari solusi yang paling memungkinkan tanpa mengabaikan kenyamanan warga.

Di lapangan, kondisi gunungan sampah semakin nyata. Di kawasan Pasar Toss 3000, misalnya, tumpukan sampah sudah lebih dari sepekan tidak terangkut, menimbulkan bau dan keluhan pedagang.

“Setiap hari makin tinggi. Pembeli juga manyun lihatnya,” kata Andi, pedagang setempat.(*)