Rendezvous at Sea Bea Cukai Bersama Singapore Police Coast Guard, Tingkatkan Pengawasan Maritim Melalui Patroli Perbatasan Terkoordinasi

154

Desaintoday.com, Batam || Direktorat Jenderal Bea Cukai (DJBC) bertindak sebagai penjaga perbatasan negeri,
lakukan Rendezvous at Sea dengan Singapore Police Coast Guard (SPCG) pada Rabu (12/07/2023).

Pertemuan yang diselenggarakan di tengah laut selat Singapura tersebut dilakukan dalam rangkamembahas kerja sama patroli perbatasan terkoordinasi/coordinated patrol.

Patroli terkoordinasi bertujuan
untuk mencegah/membatasi kegiatan ilegal seperti penyelundupan, Transnational Organised Crimes (TOC)terkait dengan masalah kepabeanan, dan perdagangan barang ilegal lainnya di perbatasan Indonesia danSingapura.

Kegiatan Rendezvous at Sea adalah pertemuan di laut antar instansi, untuk membahas hal-hal yang terkait
dengan pelaksanaan dan ruang lingkup kerja sama yang diatur dalam Memorandum of Understanding
(MoU) dan Standard Operating Procedures (SOP).
Kegiatan Rendezvous at Sea dilakukan sebagairangkaian kerangka MoU yang telah disepakati sejak 3 Februari 2020.

Dalam pertemuan ini, delegasi DJBC dipimpin oleh Kepala Bidang Penindakan dan Penyidikan Bea Cukai
Batam, Sisprian Subiaksono; Kepala Bidang Penindakan dan Sarana Operasi Kantor Wilayah Khusus
Kepulauan Riau, Tutut Basuki.

Kepala Pangkalan Sarana Operasi Bea Cukai Batam, Waloyo; Kepala
Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Balai Karimun, Asep Ridwan Ruswandi dan
pejabat-pejabat lain di lingkup Bea Cukai Batam dan Bea Cukai Kanwilsus Kepri. Di pihak SPCG, delegasi
dipimpin oleh Commander Patrol, Alex Quah; Commanding Officer Coastal Patrol Squadron, Alan Ong dan
pejabat-pejabat lain di lingkup SPCG.
Dalam kegiatan Rendezvous at Sea di Juli tahun 2023 membahas tentang rencana dan mekanisme
pelaksanaan patroli terkoordinasi, salah satunya meliputi area operasi dari kegiatan patroli perbatasan
terkoordinasi, yang mencakup perairan teritorial Singapura dan perairan teritorial Indonesia.

Selainmembahas area operasi, kegiatan tersebut juga membahas teknis operasi, meliputi simulasi operasi danpatroli terkoordinasi tahap I dan patroli terkoordinasi tahap II.
Pada kesempatan yang sama, Asep Ridwan Ruswandi, Kepala Pangkalan Sarana Operasi Bea dan Cukai
Tipe A Tanjung Balai Karimun, menyampaikan bahwa patroli perbatasan terkoordinasi penting untukdilakukan dan dilanjutkan.

Baca juga :   Khofifah Indar Parawansa Akan Hadiri Pelantikan Marlin Agustina Rudi sebagai Ketua Muslimat NU Kepri

“Di tahun ini, kita membahas pelaksanaan patroli terkoordinasi yang selama ini sudah terlaksana dengan
baik antara SPCG dan DJBC. Kita melaksanakan pertukaran informasi terkait barang-barang ilegal pada
masing-masing negara karena terdapat perbedaan ketentuan komoditi tertentu.” Ucap Asep.
Sebagai salah satu jalur paling sibuk sebagai jalur perdagangan internasional yang menunjang
perekonomian dunia, wilayah perbatasan laut Indonesia dan Singapura perlu pengawasan yang lebih ketat.

Letak Selat Singapura yang strategis, dipadati oleh kegiatan kemaritiman internasional sekaligus menjadi
perlintasan kapal yang berlayar antarbenua dan antarsamudera, memerlukan sinergi dan kolaborasi antarapihak DJBC dan SPCG untuk menjaga dan mengawasi perairan laut tersebut.

Indonesia dan Singapura merupakan Littoral State di wilayah Selat Singapura, yg memiliki tanggung jawabdan kepentingan untuk mengamankan Selat Singapura pada dua sisi wilayah perairan teritorial
masing-masing, khususnya di bidang Kepabeanan dan Cukai.

Sumber : humas bea cukai batam
Editor : ps