Desaintoday.com, Jakarta || Total Eren dan PT Adaro Power memenangkan tender pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Bayu (PLTB) Tanah Laut berkapasitas 70 MW di Kalimantan Selatan. Keduanya terpilih setelah menawarkan listrik per kWh terendah kepada PT PLN (Persero).
Penawaran yang diberikan kedua perusahaan tersebut adalah 5,5 cUSD/kWh, terendah dalam sejarah pembangunan PLTB di Indonesia. Sebelumnya, rekor penawaran terendah yakni pada pembangunan PLTB di Sidrap sebesar 11 cUSD/kWh, yang kemudian di Jeneponto turun lagi menjadi 10 cUSD/kWh.
Kerja sama ini ditandai dengan penandatanganan Letter of Intent (LoI) oleh Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo, Managing Director Australia & Indonesia Total Eren Kam Tung Ho dan Direktur PT Adaro Power Mustiko Bawono di Bali, Selasa (15/11). Kegiatan tersebut turut disaksikan Presiden Direktur PT Adaro Energy Indonesia Tbk (Adaro) Garibaldi Thohir.
“Penetapan pemenang sebagai pengembang proyek merupakan salah satu milestone penting untuk menuju tahapan selanjutnya yaitu penandatanganan Perjanjian Jual Beli Listrik (PJBL) dan Financial Close,” ujar Darmawan dalam keterangan tertulis, Kamis (17/11/2022).
Baca juga:
Tekad PLN Hindari 1,8 Miliar Ton Emisi Karbon dalam 25 Tahun
Darmawan menuturkan sesuai arahan pemerintah, PLN terus mendorong target net zero emission pada 2060. Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan potensi angin yang cukup besar di daerah Tanah Laut Kalsel untuk pembangunan PLTB.
Darmawan menambahkan PLN telah melakukan sejumlah inisiatif untuk mendukung agenda transisi energi yang dicanangkan pemerintah. Misalnya, dengan menambah pembangkit hijau yang memanfaatkan potensi energi baru terbarukan (EBT) di daerah-daerah.
Darmawan mengungkapkan PLTB Tanah Laut berkapasitas 70 MW itu nantinya akan dilengkapi dengan sistem penyimpanan energi baterai atau Battery Energy Storage System (BESS) sebesar 10 MWh. PLTB ini ditargetkan dapat memperkuat pasokan listrik di sistem interkoneksi Kalimantan pada tahun 2024.
Selain itu, kehadiran PLTB Tanah Laut diharapkan dapat berperan dalam mengurangi emisi CO2 sebesar 220.000 ton per tahun dan berkontribusi dalam pencapaian target pengurangan emisi CO2 secara nasional sebesar 34,8%.
Di sisi lain, Presiden Direktur PT Adaro Garibaldi Thohir menyatakan pihaknya terus berupaya melakukan transformasi dan tumbuh menjadi perusahaan yang lebih ramah lingkungan.
“Proyek ini menunjukkan komitmen kami dalam membangun Adaro yang lebih hijau melalui pilar Adaro Green, yang fokus pada pengembangan berbagai sumber energi baru terbarukan. Selain itu, proyek ini juga akan semakin meningkatkan kontribusi Adaro untuk masa depan Indonesia yang lebih hijau,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur PT Adaro Power Mustiko Bawono mengaku bersyukur bisa memenangkan proyek PLTB Tanah Laut bersama mitra Total Eren.
“Dengan dukungan dan kerja keras dari instansi finansial serta mitra kontraktor dan pabrikan, kami berharap bahwa proyek strategis ini dapat mendukung Pemerintah dan PLN mencapai target bauran energi baru terbarukan di Indonesia,” terang Mustiko.
Senada, Managing Director Total Eren Australia & Indonesia Kam Tung Ho turut mengucapkan terima kasih kepada PLN atas kesempatan yang telah diberikan untuk mengembangkan PLTB Tanah Laut.
Ia menjelaskan Total Eren adalah produsen listrik swasta energi terbarukan terkemuka Prancis dengan lebih dari 3,7 GW aset energi terbarukan yang telah beroperasi atau sedang dalam konstruksi secara global. Di kawasan Asia-Pasifik, Total Eren memiliki lebih dari 1,1 GW proyek pembangkit listrik tenaga angin dan surya, dan pihaknya sangat antusias untuk mencapai tonggak sejarah bersama mitra Adaro Power dan PLN.
“Kami sangat menantikan dimulainya pembangunan PLTB Tanah Laut. Total Eren telah menginisiasi pengembangan proyek ini selama 7 tahun terakhir dengan proses tender yang kompetitif,” pungkasnya.
Sumber : detikfinance
Editor : Ps